lurus berubah beraturan (GLbb) diartikan sebagai gerak benda
dalam lintasan lurus dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan
percepatan tetap adalah perubahan kecepatan gerak benda yang berlangsung secara
tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan diam, benda mulai bergerak,
semakin lama semakin cepat dan kecepatan gerak benda tersebut berubah secara
teratur. Perubahan kecepatan bisa berarti tejadi pertambahan kecepatan atau
pengurangan kecepatan. Pengurangan kecepatan terjadi apabila benda akan
berhenti. dalam hal ini benda mengalami perlambatan tetap. Pada pembahasan ini
kita tidak menggunakan istilah perlambatan untuk benda yang mengalami
pengurangan kecepatan secara teratur. Kita tetap menamakannya percepatan, hanya
nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan percepatan yang bernilai negatif.
Dalam
kehidupan sehari-hari sangat sulit ditemukan benda yang melakukan gerak lurus
berubah beraturan, di mana perubahan kecepatannya terjadi secara teratur, baik
ketika hendak bergerak dari keadaan diam maupun ketika hendak berhenti.
walaupun demikian, banyak situasi praktis terjadi ketika percepatan
konstan/tetap atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak berubah
terhadap waktu (ingat bahwa yang dimaksudkan di sini adalah percepatan
tetap, bukan kecepatan tetap. Beda lho….).
Penurunan
Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Rumus dalam
fisika sangat membantu kita dalam menjelaskan konsep fisika secara singkat dan
praktis. Jadi cobalah untuk mencintai rumus, he2…. Dalam fisika, anda tidak
boleh menghafal rumus. Pahami saja konsepnya, maka anda akan mengetahui dan
memahami cara penurunan rumus tersebut. Hafal rumus akan membuat kita cepat
lupa dan sulit menyelesaikan soal yang bervariasi….
Sekarang
kita coba menurunkan rumus-rumus dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
Pahami perlahan-lahan ya….
Pada
penjelasan di atas, telah disebutkan bahwa dalam GLBB, percepatan benda tetap
atau konstan alias tidak berubah. (kalau di glb, yang tetap adalah kecepatan). Nah, kalau percepatan benda tersebut
tetap sejak awal benda tersebut bergerak, maka kita bisa mengatakan bahwa
percepatan sesaat dan percepatan rata-ratanya sama. Bisa ya ? ingat bahwa
percepatan benda tersebut tetap setiap saat, dengan demikian percepatan
sesaatnya tetap. Percepatan rata-rata sama dengan percepatan sesaat karena baik
percepatan awal maupun percepatan akhirnya sama, di mana selisih antara
percepatan awal dan akhir sama dengan nol.
Jika sudah
paham, sekarang kita mulai menurunkan rumus-rumus alias persamaan-persamaan.
Pada
pembahasan mengenai percepatan, kita telah menurunkan persamaan/rumus
percepatan rata-rata, di mana
t0 adalah waktu awal ketika benda
hendak bergerak, t adalah waktu akhir. Karena pada saat t0
benda belum bergerak maka kita bisa mengatakan t0 (waktu
awal) = 0. Nah sekarang persamaan berubah menjadi :
Satu masalah
umum dalam GLBB adalah menentukan kecepatan sebuah benda pada waktu tertentu,
jika diketahui percepatannya (sekali lagi ingat bahwa percepatan tetap).
Untuk itu, persamaan percepatan yang kita turunkan di atas dapat digunakan
untuk menyatakan persamaan yang menghubungkan kecepatan pada waktu tertentu (vt),
kecepatan awal (v0) dan percepatan (a). sekarang kita
obok2 persamaan di atas…. Jika dibalik akan menjadi
ini adalah
salah satu persamaan penting dalam GLBB, untuk menentukan kecepatan benda pada
waktu tertentu apabila percepatannya diketahui. Jangan dihafal, pahami saja.
Selanjutnya,
mari kita kembangkan persamaan di atas (persamaan I GLBB) untuk mencari persamaan
yang digunakan untuk menghitung posisi benda setelah waktu t ketika benda
tersebut mengalami percepatan tetap.
Pada
pembahasan mengenai kecepatan, kita telah menurunkan persamaan kecepataan
rata-rata
Karena pada
GLBB kecepatan rata-rata bertambah secara beraturan, maka kecepatan rata-rata
akan berada di tengah-tengah antara kecepatan awal dan kecepatan akhir;
Persamaan
ini berlaku untuk percepatan konstan dan tidak berlaku untuk gerak yang
percepatannya tidak konstan. Kita tulis kembali persamaan a :
Persamaan
ini digunakan untuk menentukan posisi suatu benda yang bergerak dengan
percepatan tetap. Jika benda mulai bergerak pada titik acuan = 0 (atau x0
= 0), maka persamaan II dapat ditulis menjadi
Sekarang
kita turunkan persamaan/rumus yang dapat digunakan apabila t (waktu) tidak
diketahui.
Sekarang
kita subtitusikan persamaan ini dengan nilai t pada persamaan c
Terdapat
empat persamaan yang menghubungkan posisi, kecepatan, percepatan dan waktu,
jika percepatan (a) konstan, antara lain :
Persamaan di
atas tidak berlaku jika percepatan tidak konstan/tetap. Ingat bahwa x
menyatakan posisi/kedudukan, bukan jarak dan ( x – x0 )
adalah perpindahan (s)
Latihan Soal
- Sebuah mobil sedang bergerak dengan kecepatan 20 m/s ke utara mengalami percepatan tetap 4 m/s2 selama 2,5 sekon. Tentukan kecepatan akhirnya
Panduan
jawaban :
Pada soal,
yang diketahui adalah kecepatan awal (v0) = 20 m/s,
percepatan (a) = 4 m/s dan waktu tempuh (t) = 2,5 sekon. Karena
yang diketahui adalah kecepatan awal, percepatan dan waktu tempuh dan yang
ditanyakan adalah kecepatan akhir, maka kita menggunakan persamaan/rumus
- Sebuah pesawat terbang mulai bergerak dan dipercepat oleh mesinnya 2 m/s2 selama 30,0 s sebelum tinggal landas. Berapa panjang lintasan yang dilalui pesawat selama itu ?
Panduan
Jawaban
Yang
diketahui adalah percepatan (a) = 2 m/s2 dan waktu tempuh 30,0 s.
wah gawat, yang diketahui Cuma dua…. Bingung, tolooooooooooooooooong dong ding
dong… pake rumus yang mana, PAKE RUMUS GAWAT DARURAT. He2……
Santai saja.
Kalau ada soal seperti itu, kamu harus pake logika juga. Ada satu hal yang
tersembunyi, yaitu kecepatan awal (v0). Sebelum bergerak,
pesawat itu pasti diam. Berarti v0 = 0.
Yang
ditanyakan pada soal itu adalah panjang lintasan yang dilalui pesawat. Tulis
dulu persamaannya (hal ini membantu kita untuk mengecek apa saja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan soal tersebut)
Pada soal di
atas, S0 = 0, karena pesawat bergerak dari titik acuan nol.
Karena semua telah diketahui maka kita langsung menghitung panjang lintasan
yang ditempuh pesawat
Ternyata,
panjang lintasan yang ditempuh pesawat adalah 900 m.
- sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan 60 km/jam. karena ada rintangan, sopir menginjak pedal rem sehingga mobil mendapat perlambatan (percepatan yang nilainya negatif) 8 m/s2. berapa jarak yang masih ditempuh mobil setelah pengereman dilakukan ?
Panduan
jawaban
Untuk
menyelesaikan soal ini dibutuhkan ketelitian dan logika. Perhatikan bahwa yang
ditanyakan adalah jarak yang masih ditempuh setelah pengereman
dilakukan. Ini berarti setelah pengereman, mobil tersebut berhenti. dengan
demikian kecepatan akhir mobil (vt) = 0. karena kita
menghitung jarak setelah pengereman, maka kecepatan awal (v0)
mobil = 60 km/jam (dikonversi terlebih dahulu menjadi m/s, 60 km/jam =
16,67 m/s ). perlambatan (percepatan yang bernilai negatif) yang
dialami mobil = -8 m/s2. karena yang diketahui adalah vt,
vo dan a, sedangkan yang ditanyakan adalah s (t
tidak diketahui), maka kita menggunakan persamaan
Dengan
demikian, jarak yang masih ditempuh mobil setelah pengereman hingga berhenti =
17,36 meter (yang ditanyakan adalah jarak(besaran skalar))
GRAFIK GLBB
Grafik
percepatan terhadap waktu
Gerak lurus
berubah beraturan adalah gerak lurus dengan percepatan tetap. Oleh karena itu,
grafik percepatan terhadap waktu (a-t) berbentuk garis lurus horisontal, yang
sejajar dengan sumbuh t. lihat grafik a – t di bawah
Grafik
kecepatan terhadap waktu (v-t) untuk Percepatan Positif
Grafik kecepatan
terhadap waktu (v-t), dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama,
grafiknya berbentuk garis lurus miring ke atas melalui titik acuan O(0,0),
seperti pada gambar di bawah ini. Grafik ini berlaku apabila kecepatan awal (v0)
= 0, atau dengan kata lain benda bergerak dari keadaan diam.
Kedua, jika kecepatan awal (v0)
tidak nol, grafik v-t tetap berbentuk garis lurus miring ke atas, tetapi untuk
t = 0, grafik dimulai dari v0. lihat gambar di bawah
Nilai apa
yang diwakili oleh garis miring pada grafik tersebut ?
Pada
pelajaran matematika SMP, kita sudah belajar mengenai grafik seperti ini.
Persamaan matematis y = mx + n menghasilkan grafik y terhadap x ( y
sumbu tegak dan x sumbu datar) seperti pada gambar di bawah.
Kemiringan
grafik (gradien) yaitu tangen sudut terhadap sumbu x positif sama dengan nilai
m dalam persamaan y = n + m x.
Persamaan y
= n + mx mirip dengan persamaan kecepatan GLBB v = v0 + at. Berdasarkan
kemiripan ini, jika kemiringan grafik y – x sama dengan m, maka
kita dapat mengatakan bahwa kemiringan grafik v-t sama dengan a.
Jadi
kemiringan pada grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) menyatakan nilai
percepatan (a).
Grafik
kecepatan terhadap waktu (v-t) untuk Perlambatan (Percepatan Negatif)
perlambatan
atau percepatan negatif menyebabkan berkurangnya kecepatan. Contoh grafik
kecepatan terhadap waktu (v-t) untuk percepatan negatif dapat anda lihat pada
gambar di bawah ini.
Grafik
Kedudukan Terhadap Waktu (x-t)
Persamaan
kedudukan suatu benda pada GLBB telah kita turunkan pada awal pokok bahasan
ini, yakni
Kedudukan (x)
merupakan fungsi kuadrat dalam t. dengan demikian, grafik x – t berbentuk
parabola. Untuk nilai percepatan positif (a > 0), grafik x – t berbentuk
parabola terbuka ke atas, sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini.
Apabila
percepatan bernilai negatif (a < 0), di mana benda mengalami perlambatan,
grafik x – t akan berbentuk parabola terbuka ke bawah.
Pertanyaan :
Apakah yang
dimaksud dengan ini???
1. x(t ) =
4t3 + 8t² + 6t – 5
a. Berapa kecepatan rata-rata pada t0.5 dan
t 2.5
b. Berapa kecepatan sesaat pada t 2
b. Berapa percepatannya ratanya,?
a. Berapa kecepatan rata-rata pada t0.5 dan
t 2.5
b. Berapa kecepatan sesaat pada t 2
b. Berapa percepatannya ratanya,?
Jawaban :
a)
Kecepatan rata-rata pada t = 0,5 dan t = 2,5
t1
= 0,5 dan t2 = 2,5
x1
= 4t3 + 8t² + 6t – 5
= 4(0,5)3
+ 8(0,5)² + 6(0,5) – 5
= 4(0,125) +
8(0,25) + 6(0,5) – 5
= 0,5 + 2 +
3 – 5
= 0,5
x2
= 4t3 + 8t² + 6t – 5
= 4(2,5)3
+ 8(2,5)² + 6(2,5) – 5
= 4(15,625)
+ 8(6,25) + 6(2,5) – 5
= 62,5 + 50
+ 15 – 5
= 122,5
b)
Kecepatan sesaat pada t = 2
v = 3(4t2)
+ 2(8t) + 6
v = 12t2
+ 16t + 6
v = 12 (2)2
+ 16(2) + 6
v = 48 + 32
+ 6
v = 86
Kecepatan
sesaat pada t = 2 adalah 86
c)
Berapa percepatan rata-ratanya ?
v1
= 12t12 + 16t1 + 6
v2
= 12t22 + 16t2 + 6
Pertanyaannya,
t1 dan t2 berapa ?
Masukan saja
nilai t1 dan t2 ke dalam persamaan v1 dan v2.
Setelah itu cari arata-rata.
lurus berubah beraturan (GLBB) diartikan sebagai gerak benda
dalam lintasan lurus dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan
percepatan tetap adalah perubahan kecepatan gerak benda yang berlangsung secara
tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan diam, benda mulai bergerak,
semakin lama semakin cepat dan kecepatan gerak benda tersebut berubah secara
teratur. Perubahan kecepatan bisa berarti tejadi pertambahan kecepatan atau
pengurangan kecepatan. Pengurangan kecepatan terjadi apabila benda akan
berhenti. dalam hal ini benda mengalami perlambatan tetap. Pada pembahasan ini
kita tidak menggunakan istilah perlambatan untuk benda yang mengalami
pengurangan kecepatan secara teratur. Kita tetap menamakannya percepatan, hanya
nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan percepatan yang bernilai negatif.
Dalam
kehidupan sehari-hari sangat sulit ditemukan benda yang melakukan gerak lurus
berubah beraturan, di mana perubahan kecepatannya terjadi secara teratur, baik
ketika hendak bergerak dari keadaan diam maupun ketika hendak berhenti.
walaupun demikian, banyak situasi praktis terjadi ketika percepatan
konstan/tetap atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak berubah
terhadap waktu (ingat bahwa yang dimaksudkan di sini adalah percepatan
tetap, bukan kecepatan tetap. Beda lho….).
Penurunan
Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Rumus dalam
fisika sangat membantu kita dalam menjelaskan konsep fisika secara singkat dan
praktis. Jadi cobalah untuk mencintai rumus, he2…. Dalam fisika, anda tidak
boleh menghafal rumus. Pahami saja konsepnya, maka anda akan mengetahui dan
memahami cara penurunan rumus tersebut. Hafal rumus akan membuat kita cepat
lupa dan sulit menyelesaikan soal yang bervariasi….
Sekarang
kita coba menurunkan rumus-rumus dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
Pahami perlahan-lahan ya….
Pada
penjelasan di atas, telah disebutkan bahwa dalam GLBB, percepatan benda tetap
atau konstan alias tidak berubah. (kalau di GLB, yang tetap adalah kecepatan). Nah, kalau percepatan benda tersebut
tetap sejak awal benda tersebut bergerak, maka kita bisa mengatakan bahwa
percepatan sesaat dan percepatan rata-ratanya sama. Bisa ya ? ingat bahwa
percepatan benda tersebut tetap setiap saat, dengan demikian percepatan
sesaatnya tetap. Percepatan rata-rata sama dengan percepatan sesaat karena baik
percepatan awal maupun percepatan akhirnya sama, di mana selisih antara
percepatan awal dan akhir sama dengan nol.
Jika sudah
paham, sekarang kita mulai menurunkan rumus-rumus alias persamaan-persamaan.
Pada
pembahasan mengenai percepatan, kita telah menurunkan persamaan/rumus
percepatan rata-rata, di mana
t0 adalah waktu awal ketika benda
hendak bergerak, t adalah waktu akhir. Karena pada saat t0
benda belum bergerak maka kita bisa mengatakan t0 (waktu
awal) = 0. Nah sekarang persamaan berubah menjadi :
Satu masalah
umum dalam GLBB adalah menentukan kecepatan sebuah benda pada waktu tertentu,
jika diketahui percepatannya (sekali lagi ingat bahwa percepatan tetap).
Untuk itu, persamaan percepatan yang kita turunkan di atas dapat digunakan
untuk menyatakan persamaan yang menghubungkan kecepatan pada waktu tertentu (vt),
kecepatan awal (v0) dan percepatan (a). sekarang kita
obok2 persamaan di atas…. Jika dibalik akan menjadi
ini adalah
salah satu persamaan penting dalam GLBB, untuk menentukan kecepatan benda pada
waktu tertentu apabila percepatannya diketahui. Jangan dihafal, pahami saja.
Selanjutnya,
mari kita kembangkan persamaan di atas (persamaan I GLBB) untuk mencari persamaan
yang digunakan untuk menghitung posisi benda setelah waktu t ketika benda
tersebut mengalami percepatan tetap.
Pada
pembahasan mengenai kecepatan, kita telah menurunkan persamaan kecepataan
rata-rata
Karena pada
GLBB kecepatan rata-rata bertambah secara beraturan, maka kecepatan rata-rata
akan berada di tengah-tengah antara kecepatan awal dan kecepatan akhir;
Persamaan
ini berlaku untuk percepatan konstan dan tidak berlaku untuk gerak yang
percepatannya tidak konstan. Kita tulis kembali persamaan a :
Persamaan
ini digunakan untuk menentukan posisi suatu benda yang bergerak dengan
percepatan tetap. Jika benda mulai bergerak pada titik acuan = 0 (atau x0
= 0), maka persamaan II dapat ditulis menjadi
Sekarang
kita turunkan persamaan/rumus yang dapat digunakan apabila t (waktu) tidak
diketahui.
Sekarang
kita subtitusikan persamaan ini dengan nilai t pada persamaan c
Terdapat
empat persamaan yang menghubungkan posisi, kecepatan, percepatan dan waktu,
jika percepatan (a) konstan, antara lain :
Persamaan di
atas tidak berlaku jika percepatan tidak konstan/tetap. Ingat bahwa x
menyatakan posisi/kedudukan, bukan jarak dan ( x – x0 )
adalah perpindahan (s)
Latihan Soal
- Sebuah mobil sedang bergerak dengan kecepatan 20 m/s ke utara mengalami percepatan tetap 4 m/s2 selama 2,5 sekon. Tentukan kecepatan akhirnya
Panduan
jawaban :
Pada soal,
yang diketahui adalah kecepatan awal (v0) = 20 m/s,
percepatan (a) = 4 m/s dan waktu tempuh (t) = 2,5 sekon. Karena
yang diketahui adalah kecepatan awal, percepatan dan waktu tempuh dan yang
ditanyakan adalah kecepatan akhir, maka kita menggunakan persamaan/rumus
- Sebuah pesawat terbang mulai bergerak dan dipercepat oleh mesinnya 2 m/s2 selama 30,0 s sebelum tinggal landas. Berapa panjang lintasan yang dilalui pesawat selama itu ?
Panduan
Jawaban
Yang
diketahui adalah percepatan (a) = 2 m/s2 dan waktu tempuh 30,0 s.
wah gawat, yang diketahui Cuma dua…. Bingung, tolooooooooooooooooong dong ding
dong… pake rumus yang mana, PAKE RUMUS GAWAT DARURAT. He2……
Santai saja.
Kalau ada soal seperti itu, kamu harus pake logika juga. Ada satu hal yang
tersembunyi, yaitu kecepatan awal (v0). Sebelum bergerak,
pesawat itu pasti diam. Berarti v0 = 0.
Yang
ditanyakan pada soal itu adalah panjang lintasan yang dilalui pesawat. Tulis
dulu persamaannya (hal ini membantu kita untuk mengecek apa saja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan soal tersebut)
Pada soal di
atas, S0 = 0, karena pesawat bergerak dari titik acuan nol.
Karena semua telah diketahui maka kita langsung menghitung panjang lintasan
yang ditempuh pesawat
Ternyata,
panjang lintasan yang ditempuh pesawat adalah 900 m.
- sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan 60 km/jam. karena ada rintangan, sopir menginjak pedal rem sehingga mobil mendapat perlambatan (percepatan yang nilainya negatif) 8 m/s2. berapa jarak yang masih ditempuh mobil setelah pengereman dilakukan ?
Panduan
jawaban
Untuk
menyelesaikan soal ini dibutuhkan ketelitian dan logika. Perhatikan bahwa yang
ditanyakan adalah jarak yang masih ditempuh setelah pengereman
dilakukan. Ini berarti setelah pengereman, mobil tersebut berhenti. dengan
demikian kecepatan akhir mobil (vt) = 0. karena kita
menghitung jarak setelah pengereman, maka kecepatan awal (v0)
mobil = 60 km/jam (dikonversi terlebih dahulu menjadi m/s, 60 km/jam =
16,67 m/s ). perlambatan (percepatan yang bernilai negatif) yang
dialami mobil = -8 m/s2. karena yang diketahui adalah vt,
vo dan a, sedangkan yang ditanyakan adalah s (t
tidak diketahui), maka kita menggunakan persamaan
Dengan
demikian, jarak yang masih ditempuh mobil setelah pengereman hingga berhenti =
17,36 meter (yang ditanyakan adalah jarak(besaran skalar))
GRAFIK GLBB
Grafik
percepatan terhadap waktu
Gerak lurus
berubah beraturan adalah gerak lurus dengan percepatan tetap. Oleh karena itu,
grafik percepatan terhadap waktu (a-t) berbentuk garis lurus horisontal, yang
sejajar dengan sumbuh t. lihat grafik a – t di bawah
Grafik
kecepatan terhadap waktu (v-t) untuk Percepatan Positif
Grafik kecepatan
terhadap waktu (v-t), dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama,
grafiknya berbentuk garis lurus miring ke atas melalui titik acuan O(0,0),
seperti pada gambar di bawah ini. Grafik ini berlaku apabila kecepatan awal (v0)
= 0, atau dengan kata lain benda bergerak dari keadaan diam.
Kedua, jika kecepatan awal (v0)
tidak nol, grafik v-t tetap berbentuk garis lurus miring ke atas, tetapi untuk
t = 0, grafik dimulai dari v0. lihat gambar di bawah
Nilai apa
yang diwakili oleh garis miring pada grafik tersebut ?
Pada
pelajaran matematika SMP, kita sudah belajar mengenai grafik seperti ini.
Persamaan matematis y = mx + n menghasilkan grafik y terhadap x ( y
sumbu tegak dan x sumbu datar) seperti pada gambar di bawah.
Kemiringan
grafik (gradien) yaitu tangen sudut terhadap sumbu x positif sama dengan nilai
m dalam persamaan y = n + m x.
Persamaan y
= n + mx mirip dengan persamaan kecepatan GLBB v = v0 + at. Berdasarkan
kemiripan ini, jika kemiringan grafik y – x sama dengan m, maka
kita dapat mengatakan bahwa kemiringan grafik v-t sama dengan a.
Jadi
kemiringan pada grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) menyatakan nilai
percepatan (a).
Grafik
kecepatan terhadap waktu (v-t) untuk Perlambatan (Percepatan Negatif)
perlambatan
atau percepatan negatif menyebabkan berkurangnya kecepatan. Contoh grafik
kecepatan terhadap waktu (v-t) untuk percepatan negatif dapat anda lihat pada
gambar di bawah ini.
Grafik
Kedudukan Terhadap Waktu (x-t)
Persamaan
kedudukan suatu benda pada GLBB telah kita turunkan pada awal pokok bahasan
ini, yakni
Kedudukan (x)
merupakan fungsi kuadrat dalam t. dengan demikian, grafik x – t berbentuk
parabola. Untuk nilai percepatan positif (a > 0), grafik x – t berbentuk
parabola terbuka ke atas, sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini.
Apabila
percepatan bernilai negatif (a < 0), di mana benda mengalami perlambatan,
grafik x – t akan berbentuk parabola terbuka ke bawah.
Pertanyaan :
Apakah yang
dimaksud dengan ini???
1. x(t ) =
4t3 + 8t² + 6t – 5
a. Berapa kecepatan rata-rata pada t0.5 dan
t 2.5
b. Berapa kecepatan sesaat pada t 2
b. Berapa percepatannya ratanya,?
a. Berapa kecepatan rata-rata pada t0.5 dan
t 2.5
b. Berapa kecepatan sesaat pada t 2
b. Berapa percepatannya ratanya,?
Jawaban :
a)
Kecepatan rata-rata pada t = 0,5 dan t = 2,5
t1
= 0,5 dan t2 = 2,5
x1
= 4t3 + 8t² + 6t – 5
= 4(0,5)3
+ 8(0,5)² + 6(0,5) – 5
= 4(0,125) +
8(0,25) + 6(0,5) – 5
= 0,5 + 2 +
3 – 5
= 0,5
x2
= 4t3 + 8t² + 6t – 5
= 4(2,5)3
+ 8(2,5)² + 6(2,5) – 5
= 4(15,625)
+ 8(6,25) + 6(2,5) – 5
= 62,5 + 50
+ 15 – 5
= 122,5
b)
Kecepatan sesaat pada t = 2
v = 3(4t2)
+ 2(8t) + 6
v = 12t2
+ 16t + 6
v = 12 (2)2
+ 16(2) + 6
v = 48 + 32
+ 6
v = 86
Kecepatan
sesaat pada t = 2 adalah 86
c)
Berapa percepatan rata-ratanya ?
v1
= 12t12 + 16t1 + 6
v2
= 12t22 + 16t2 + 6
Pertanyaannya,
t1 dan t2 berapa ?
Masukan saja
nilai t1 dan t2 ke dalam persamaan v1 dan v2.
Setelah itu cari arata-rata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar